Anakku masuk SD
Tak terasa, anak-anak akhirnya
telah berhasil menyelesaikan proses belajarnya di taman kanak-kanak.
Apakah mereka siap untuk melanjutkan proses belajarnya ke sekolah
dasar? Rasanya sih, dia cukup matang dan mandiri untuk masuk sekolah
dasar. Dia sudah bisa pakai baju sendiri dan mengancingkannya dengan
rapi. Makan sudah bisa sendiri juga, karena di taman kanak-kanaknya,
dia sudah dibiasakan untuk makan sendiri. Apa lagi ya? Ooo.. dia sudah
bisa pakai sepatu sendiri, tapi memang bukan sepatu yang bertali,
karena sepertinya jari-jari tangannya yang gemuk lucu belum bisa
mengikatkan tali sepatu menjadi pita yang sama besar sehingga dia tidak
akan tersandung.
Satu masalah!! Dia belum bisa bangun
pagi!! Padahal belajar di sekolah dasar dimulai jam 7 pagi, sedangkan
taman kanak-kanak jam 8 pagi. Salah satu PR kita sebagai ibu adalah
membiasakan dia untuk bangun lebih pagi. Bagaimana caranya? Ubah jam
tidurnya! Jika dia terbiasa untuk tidur agak malam, mulailah membuat
jadwal baru yang dimulai dari 2-3 minggu sebelum awal masa sekolah.
Sebelum tidur, dia juga harus menyiapkan dulu baju seragamnya, isi
tasnya, kaos kaki dan sepatu. FYI, anak saya pernah ke sekolah hanya
dengan menggunakan satu kaos kaki saja.. karena kebiasaannya untuk
memakai kaos kaki dan sepatu di mobil.
Sebenarnya proses penerimaan anak SD
sudah dimulai dari jauh-jauh hari, pastinya anak-anak sudah tahu bahwa
dia akan masuk sekolah yang mana, dia sudah melihat gedungnya, sudah
melihat tempat duduknya atau bahkan dia sendiri yang memilih
sekolahnya. Sebagian besar calon teman-temannya sudah dia lihat, ada
yang lebih kecil, ada yang lebih besar, tapi kebanyakan sih sama
besarnya, sepertinya dia tidak terlalu takut dengan teman-temannya yang
baru.
Belanja tas dan peralatan sekolah
bersama-sama ibu membuat dia makin siap dengan sekolah barunya. Tempat
bekal nasi, bekal minum, dengan gambar tokoh kesukaannya siap menemani
dia ke sekolah barunya.
Selanjutnya adalah percakapan tentang
sekolah baru dan teman baru. Ibu bisa mulai dengan bercerita tentang
masa-masa dia sendiri melalui hari-hari pertamanya di sekolah. “Ibu
juga dulu suka menangis lho, karena tidak tahan menahan pipis. Ibu lupa
di mana toilet sekolah tapi ibu takut untuk bertanya kepada teman
sebangku atau mengacungkan tangan untuk bertanya kepada ibu guru.
Habis, ibu gurunya sudah tua dan kelihatannya galak banget. Tapi,
ternyata ibu salah, ibu guru itu baik banget, ibu guru itu sebenarnya
gantinya ibu kalau di rumah. Ibu guru itu.. bla.. bla.. bla”.
Cerita-cerita pengalaman kita yang dibumbui dengan cerita lucu dapat
membantu anak kita untuk lebih siap dengan lingkungan barunya. Untuk
diingat, di Indonesia satu kelas SD bisa berisi hampir 40 anak dengan
hanya satu guru. Sudah tentu, ibu guru kita akan kewalahan, jika
anak-anak barunya adalah anak-anak yang belum mandiri.
Semua persiapan memasuki sekolah dasar
ini sebenarnya dapat dibantu dengan cerita-cerita menarik yang terdapat
dalam CD Interaktif Anak Mandiri Aku Senang Sekolah. Tokoh Andi akan
mengenalkan suasana sekolah itu seperti apa, ada bu guru, ada bel
sekolah tanda masuk kelas, ada teman yang nakal, teman yang baik, teman
yang rajin.. dan banyak lagi. Di sekolah juga kita memiliki tugas untuk
membersihkan kelas, namanya piket. Andi bilang, piket ini mengajar
anak-anak untuk bekerja sama membersihkan kelas. Banyak sekali
pesan-pesan dan games menarik yang terdapat dalam CD ini, membuat anak
kita tidak akan takut dengan lingkungan barunya. Melalui cerita Andi
yang lucu, anak-anak tidak akan sabar untuk duduk di kelas barunya.
Selamat untuk ibu-ibu yang anaknya sudah
diterima di sekolah dasar impiannya, semoga proses penyesuaiannya
lancar dan menyenangkan, dibantu oleh Andi tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar